Jumat, 23 Desember 2011

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA  MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Menimbang : bahwa dalam rangka mengendalikan mutu hasil pendidikan  sesuai standar nasional pendidikan yang dikembangkan  oleh Badan Standar Nasional Pendidikan, perlu menetapkan  Standar Penilaian Pendidikan dengan Peraturan Menteri  Pendidikan Nasional;

Kamis, 22 Desember 2011

METODE PENELITIAN SOSIAL


Pengantar Metode Penelitian Sosial

Metode penelitian sosial merupakan subjek yang sangat luas. Pembahasan mengenai subjek ini akan diawali dengan memberikan gambaran mengenai metode penelitian sosial. Kemudian, sedikit mengulang mengenai logika berpikir ilmiah menjadi baik sebagai dasar pemahaman metode-metode dalam riset sosial. Logika berpikir ilmiah diaplikasikan dalam diskusi mengenai problem sosial. Diskusi yang terakhir dalam bab ini dimaksudkan sebagai stimulan untuk memasuki pembahasan mengenai permasalahan sosial pada pertemuan berikutnya.

Link Sahabat

CHARISMA DINASTITI
NAFISATUR ROSIDAH
RISKY KARTIKA YUGA PAMBAYON
LIA KRISTIANTI
ANGGIT MARYATUN
PUJI WULANSARI
NANANG ADI PURWOKO
ARDHY SAHISTYA
SITI NURJAYANTI
SAEFUL ROMADHONA
TYDAR AGECTA IVONE
MOHAMMAD RIZA PAHLEVI
MOHAMAD RIZAL FEBRI IBRAHIM
HANING DWI PRATIWI
HENGKY PURWANTO

Selasa, 20 Desember 2011

Filsuf ARISTOTELES

Riwayat Hidup

Aristoteles (Bahasa Yunani: ‘Aριστοτέλης Aristotélēs), (384 SM  322 SM) adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dariAlexander yang Agung. Ia menulis berbagai subyek yang berbeda, termasuk fisika, metafisika, puisi, logika, retorika, politik,pemerintahan, etnis, biologi dan zoologi. Bersama dengan Socrates dan Plato, ia dianggap menjadi seorang di antara tiga orang filsuf yang paling berpengaruh di pemikiran Barat.

Jumat, 16 Desember 2011

“Multikultural Dalam Dunia Pendidikan (Pendidikan Multikultural)”

RINGKASAN
Secara sederhana pendidikan multikultural dapat didefenisikan sebagai "pendidikan untuk/tentang keragaman kebudayaan dalam meresponi perubahan demografis dan kultural lingkungan masyarakat tertentu atau bahkan dunia secara keseluruhan". Pendidikan multikultural (multicultural education) merupakan respon terhadap perkembangan keragaman populasi sekolah, sebagaimana tuntutan persamaan hak bagi setiap kelompok. Dalam dimensi lain, pendidikan multikultural merupakan pengembangan kurikulum dan aktivitas pendidikan untuk memasuki berbagai pandangan, sejarah, prestasi dan perhatian terhadap orang-orang non Eropa (Hilliard, 1991-1992). Sedangkan secara luas pendidikan multikultural itu mencakup seluruh siswa tanpa membedakan kelompok-kelompoknya seperti gender, etnic, ras, budaya, strata sosial dan agama.